Memaknai Peristiwa Menguap
Menguap adalah gerakan
refleks memasukkan udara nafas penuh ke dalam paru-paru. Pemacunya adalah
berkurangnya kadar oksigen darah yang masuk ke dalam otak. Biasanya menguap
terjadi pada orang yang mengantuk atau kelelahan, penderita tekanan darah rendah, ini respon alami.
Bersin berlawanan dengan
menguap. Sebelumnya sudah
Saya tulis tentang Terjadinya Bersin sebagai Ibadah, Kesehatan, dan Budaya. Bersin itu baik untuk mengeluarkan partikel
benda asing dan mikroorganisme melalui hidung dan mulut, sedangkan menguap kurang baik karena menghirup udara
bercampur kotoran melalui mulut, dalam ajaran Islam menguap adalah dari setan.
Tetapi menguap itu perlu juga hanya saja mulut harus ditutup, tujuannya
supaya debu-debu kotor yang membawa kuman tidak ikut masuk.
Dalam ilmu Brain Gym diajarkan supaya bisa sengaja menguap yang
berenergi, maksudnya memasukkan oksigen sebanyak mungkin dan diikuti dengan
pengeluarkan karbon dioksida sebanyak mungkin pula. Tapi ingat harus ditutup
mulutnya.
Yang biasa terjadi yaitu menguap
diduga sebagai kebiasaan menular. Jika Anda melihat atau mendengar orang lain menguap, yang
terjadi adalah Anda ikut-ikutan menguap. Benarkah itu ? Saya tidak tahu,
mungkin cenderung ke arah empati saja, mencoba memahami sebuah hubungan dengan
orang lain. Fenomena ini masih menjadi penelitian bagi para ilmuwan.
Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya
dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk mendinginkan otak
kita.
Kita lihat halnya
mesin komputer, bisa beroperasi dengan baik bila tetap dingin. Jika
mesin komputer panas akan berhenti bekerja, itulah dibutuhkan komponen seperti
kipas angin. Begitu juga kerja otak saat beraktifitas berpikir dan
bergerak membuat suhu otak meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar